BPS Sukamara Laksanakan Sensus Pertanian 2023

ENN/BERITA SAMPIT - Bupati Sukamara Windu Subagio saat menjalani sensus pertanian di Rumah Jabatan Bupati, Rabu 7 Juni 2023.

SUKAMARA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sukamara, Kepala BPS Sukmara, Khalid Zuhri mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan sensus pertanian 2023 untuk mendapatkan data riil terkait pertanian di Kabupaten Sukamara.

Sensus pertanian yang dimulai pada 1 Juni 2023 hingga 30 Juli 2023 itu menargetkan seluruh masyarakat yang menjadi pelaku usaha pertanian perkebunan dan perikanan.

“Target sensus pertanian ini adalah pelaku usaha di bidang pertanian dan seluruh masyarakat seperti PNS yang tidak menutup kemungkinan memiliki usaha sampingan sebuah pertanian,” kata Khalid Zuhri usai pihaknya melakukan sensus pertanian 2023 ke Bupati Sukamara, Windu Subagio di Rumah Jabatan Bupati, Rabu 7 Juni 2023.

Khalid Zuhri berharap masyarakat dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya terkait dengan pertanyakan yang diajukan saat sensus pertanian dilaksanakan.

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Sukamara Buka Musrenbang RKPD

“Bantu kami dengan memberikan jawaban yang sebenarnya hingga akhir hasil dari sensus pertanian ini betul-betul menggambarkan kondisi yang ada di suatu daerah khususnya di Sukamara,” terang Khalid Zuhri.

Sensus pertanian dilaksanakan guna memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan di antara dua sensus untuk mengumpulkan statistik pertanian yang lebih rinci, serta untuk menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada.

Sensus pertanian merupakan kegiatan nasional yang diselenggarakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran 3 sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan rekomendasi FAO.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Terus Upaya Semua Desa Terjangkau Sinyal Telekomunikasi

Dalam kesempatan itu, Khalid Zuhri berharap dengan sensus pertanian tersebut pihaknya akan mendapat data yang benar-benar riil yang ada dilapangan terkait kondisi pertanian di Indonesia secara sebenarnya.

“Harapannya menghasilkan indikator-indikator yang tepat guna, misal saat ini trendnya jumlah petani berkurang, dengan hasil sensus ini akan lahir kebijakan-kebijakan yang tepat bagaimana menyikapi masalah tersebut,” terangnya.

“Apapun urusan pertanian ini, merupakan urusan yang sangat vital, kami berharap semua bisa memberikan data yang tepat hingga akan melahirkan kebijakan yang tetap sasaran,” tukas Khalid Zuhri. (enn).