Disdalduk KBP3A Gandeng Sekolah Siaga Kependudukan

IST/BERITA SAMPIT- Disdalduk KBP3A melaksanakan sosialisasi di SMP Negeri 2 Tanah Siang.

PURUK CAHU- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KBP3A) Kabupaten Murung Raya bekerjasama dengan SMP Negeri 2 Tanah Siang melaksanakan kegiatan Sekolah Siaga Kependudukan Pertama yang ada di Kabupaten Murung Raya.

Plt Kepala Disdalduk KBP3A Kabupaten Murung Raya Lynda Kristiane mengatakan, sekolah ini dicanangkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) pada 2019 dan 2022 ditetapkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan Pertama dengan Kualifikasi Paripurna Berdasarkan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 302/KEP/D3/2022 Tanggal 29 Desember 2022.

“Sekolah Siaga Kependudukan adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, kedalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik,” Kata Lynda, Jumat 9 Juni 2023.

BACA JUGA:   Sekda Kalteng Sambangi Murung Raya, Pastikan Program Pasar Murah Kebijakan Gubernur Tepat Sasaran

Menurutnya, Pojok kependudukan merupakan perpustakaan mini yang berisikan informasi program KKBPK baik dalam bentuk design berupa gambar, grafik, peta dan ornamen-ornamen kependudukan baik manual maupun digital.

Oleh karena itu, Kata dia, pihaknya bekerjasama dengan sekolah dalam rangka memberikan pembinaan di sekolah tersebut seperti Penyuluhan tentang salah satu inovasi yang dilakukan oleh siswa-siswi Sekolah Siaga Kependudukan SMP Negeri 2 Tanah Siang adalah dengan membuat karya tulis dalam bentuk mading, Pojok Cita-Cita dan Photo Booth tempat siswa siswi dalam mengekspresikan diri.

BACA JUGA:   Doni Siap Bertarung di Pilkada Murung Raya 

Sementara Kepala Sekolah SMP 2 Negeri Tanah Siang Mirita mengatakan, dengan dicanangkannya SMP Negeri 2 Tanah siang sebagai Sekolah Siaga Kependudukan diharapkan dapat mengurangi angka pernikahan dini pada usia anak dan juga meningkatkan pemahaman siswa akan dampak penduduk yang tidak terkendalikan.

Sehingga, kata dia,para siswa serta para remaja pada umumnya dapat berperan serta untuk meningkatkan usia nikah pertama serta meningkatnya kualitas kesehatan reproduksinya dan juga memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan tentang peduli kependudukan.

“Ini tugas besar kita sebagai guru maupun orang tua, tentu tidak lepas juga dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.(Lulus).