BPBD Sebut Lahan di Kotim Potensi Karhutla Dimusim Kemarau

JANNAH/BERITA SAMPIT - Pelaksana harian selaku sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Arief.

SAMPIT – Pelaksana harian selaku sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) Arief menjelaskan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang baru-baru ini terjadi di desa Hanjalipan yang mencapai 34 hektar. Laporan luasnya ini pun telah disampaikan Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah.

“Kejadian ini sangat disayangkan, namun sebenarnya bisa kita antisipasi sekalipun lahan Kotim yang dominasi gambut tentu sukar,” ujar Arief, saat ditemui di kantor BPBD Kotim, Senin 07 Agustus 2023.

Dikatakan, jenis tanah di Kotim adalah tanah gambut dan cenderung sangat mudah atau peka terhadap kasus karhutla, terlebih lagi dengan situasi dan kondisi kemarau yang mendukung.

BACA JUGA:   Kurang dari Sepekan, Peristiwa Pencurian Helm Terekam Kamera CCTV 

“Belum lagi lahan gambut saat terjadi kejadian karhutla banyak kendala yang kami hadapi, diantaranya cenderung sukar ditempuh, ambles jika dilewati dan sukar mencari air,” tambahnya.

Menurut Arief, pihaknya sebenarnya membawa air saat melakukan pemadaman karhutla, namun tangki menampung dalam batasan hanya bervolume 4000 liter. Jika menggunakan helikopter memerlukan biaya yang tidak sedikit.

“Dalam keterbatasan muatan tangki air dan biaya yang tidak murah kami pun dibantu oleh masyarakat, perusahaan swasta, pemadam kebakaran serta satpol PP, jika diperlukan kami mengajukan kepada BNPB yang berwenang melaksanakan patroli udara untuk meminta bantuan helikopter menyiram api hingga padam,” terangnya.

BACA JUGA:   13 Pengurus Mabigus di Baamang Dikukuhkan

“Kejadian karhutla yang baru-baru ini terjadi sudah masuk kategori aman dan untuk antisipasi kejadian yang sama terjadi kami sudah memiliki alat digital dari BMKG Kotim untuk mendeteksi lahan yang bersuhu tinggi sehingga kami bisa antisipasi,” tutupnya.

(Jannah)