Keluarga Korban Penembakan Sebut Tidak Ada Penanganan Serius di Rumah Sakit Meski Peluru Masih Bersarang

IST/BERITA SAMPIT - Ruang IGD RSUD dr Murjani Sampit tempat perawatan korban penembakan di PT HMBP I.

SAMPIT – Keluarga korban penembakan di PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, bernama Abdul Rahman menyebut bahwa anaknya yang menjadi korban penembakan saat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit tidak ditangani secara serius.

“Informasi mau dibawa ke Palangka Raya, namun dari jam dua siang tadi belum ditangani serius padahal peluru bersarang di badannya. Darah juga mengalir terus,” kata Abdul Rahman, Sabtu 7 Oktober 2023 malam.

BACA JUGA:   Istri Bos Dibawa Kabur Karyawan, Terakhir Terlacak di Nur Mentaya

Korban bernama Taupik Rahman adalah salah satu dari yang tertembak di lokasi perkebunan sawit. Dirinya dirujuk ke IGD RSUD dr Murjani Sampit dari lokasi bersama pihak keluarga menggunakan mobil ambulans.

“Kami kecewa, kenapa tidak ditangani serius. Baru setelah kami protes keras pukul tujuh malam baru mau dirujuk,” bebernya.

Seperti diketahui bahwa bentrok antar warga Desa Bangkal dan aparat kepolisian kembali terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, satu orang warga bernama Gijik dikabarkan meninggal dunia karena peluru menembus dada kanan.

BACA JUGA:   Gugatan MK Pengurangan Masa Jabatan Kepala Daerah Masih Alot

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Nanang Avianto, menyebutkan bahwa dalam menuntut keinginan masyarakat agar tidak memaksakan kehendak dengan anarkis. Dirinya meminta masyarakat untuk tetap mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.

Selain itu dirinya meminta kepada masyarakat Kalteng untuk sama-sama menjaga investor agar tetap nyaman dan aman saat beroperasi di wilayah Kalteng serta menjaga kondusifitas daerah.

(Jimmy)