Peringatan HPSN 2024, DLH Sukamara Upayakan Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif

ENN BERITA SAMPIT - Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Umum Setda Sukamara, Evy Andriani saat menerima piagam penghargaan kepada pengelola sampah.

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggelar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang dilaksanakan di Pasar Saik Sukamara pada Jumat 1 Maret 2024.

Mengusung tema Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif dilatarbelakangi dengan persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan virus baik secara nasional maupun internasional.

Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Umum Setda Sukamara, Evy Andriani mengatakan bahwa pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas.

Polusi plastik menjadi perhatian global dengan disepakatinya united nations environment assembly (UNEA) resolution 5/14 end plastik pollution : towards international legally binding instrument.

BACA JUGA:   BPKAD Sukamara Minta Aset Dinas yang Rusak untuk Dilelang

“Dalam skala nasional untuk mewujudkan itu melibatkan seluruh komponen masyarakat, peringatan HPSN tahun ini sebagai usaha untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian,” kata Evy Andriani.

“Sebagai manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi sosial dan lingkungan hidup sehingga diharapkan kita dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif,” lanjutnya.

Menurut Evy Andriani, pemerintah daerah tentu tidak bisa bekerja sendiri karena sampah berada dan bersumber dari segala tempat, terutama rumah tangga, industri, pasar-pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya. Hal itu menjadi persoalan yang sangat serius dan multidimensi sehingga pelibatan seluruh komponen masyarakat menjadi penting.

BACA JUGA:   Amankan Pasokan dan Harga Pangan, Pemkab Sukamara Gelar Pasar Murah 

“Secara umum pola penanganan sampah di Sukamara ini hanya melalui tahapan paling sederhana yaitu kumpul, angkut dan buang. Pola penanganan tersebut telah lama berlangsung dan terpatri dilandasi pemikiran dasar bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak bernilai guna sehingga harus dibuang,” jelas Evy Andriani.

“Dengan kata lain pendekatan ini merupakan pendekatan melalui penyelesaian di tempat pemrosesan akhir, pola ini yang sekarang sedang mengalami perubahan mendasar bertahap dan sistematis yang berkembang di berbagai wilayah,” tukas Evy Andriani. (enn)