SAMPIT – Viral video yang memperlihatkan siswa-siswi SMA PGRI 2 Kotawaringin Timur (Kotim) sedang menimba air berlumpur yang menggenang di Jalan Poros Desa Batuah ke Desa Terangtang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menuai komentar netizen, Sabtu 2 Maret 2024.
“Kalo itu jalan desa, bisa masukkn dalam program dana desa beberapa tahap,” tulis akun bernama Rizky.
“Itu Hanyar (baru) ja ditimba Bulik saqolah (pulang sekolah) tadi, ujan lagi…. mudahan (semoga) ada yg peduli untuk anak bangsa dan generasi kita,” tulis akun tanpa nama.
“Ayo ditegakan dimana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata akun na_bi_ya
“Pambakalnya (kepala desa) kada hakun (tidak mau) diaspal, sudah sama jalan wadah (sama seperti tempat) kami dapatny (ketika) musim hujan,” sahut akun Hj Jumiati.
“Ini jalanan kami min jalanan anak pelajar yang dimana setiap harinya harus melewati jalan rusak,” timpal akun pandiashter_22.
Kemudian akun Susila menyarankan agar bisa diusulkan saat Musyawarah Rencana pembangunan (Musrenbang), sebagian juga menyinggung pemerintah terkait keadaan jalan yang rusak parah tersebut.
“Musrenbang kecamatan harus mengusulkan ke kabupaten nya,” ungkapnya.
“Kayak apa itu, kada (tida) tahu kah Pemda Kotim tu ??,” komentar Lia Iting.
“Kepala daerah pura-pura tidak tau,” tulis akun Giyanto Sugi.
“kemana pemerintah setempat?,” celetuk Supri An983.
“Ini dikatakan pemerintah pembangunan merata d seluruh indonesia, (namun) kenyataannya,” kata akun Yadi yadi
“Dijogetin aja…yang penting IKN (ibukota negara nusantara) megah, kita mah apa, biarkan kita tetap seperti ini yang penting makan gratis yang lain lewat,” sindir akun Gophile.
“Jalan lingkar kota Sampit juga hancur dibiarkan apalagi cuma jalan desa,” timpal akun JHOEN.
Diberitakan sebelumnya kondisi Jalan di Desa Batuan menuju Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat memprihatinkan.
Sejumlah titik jalan di desa tersebut, sulit untuk dilewati warga akibat kondisi jalan yang licin, berlumpur dan belubang,
Sementara jalan ini merupakan jalan utama pelajar SMA di wilayah tersebut, akibat jalan yang rusak para pelajar harus hati-hati untuk sampai ke sekolahnya. (Nardi)
