Sudah Tiga Bupati Berganti Jalan Wilayah Utara Kotim Tetap Sengsara

IST/BERITASAMPIT - Kondisi jalan wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih sangat memprihatinkan.

SAMPIT – Salah satu masyarakat Mentaya Hulu Dias Hendradinata menyampaikan sejak zaman Bupati Wahyudi K Anwar, kemudian berganti Supian Hadi dua periode dan dilanjutkan Halikinoor kondisi jalan wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih sangat memprihatinkan.

“Begini nasib kami masyarakat bagian utara Kotawaringin Timur (Kotim) atau dikenal sebagai dapil 5 khususnya Kecamatan Mentaya Hulu dan sekitarnya, dihadiahkan dengan aspal lumpur yang dikatakan bisa dikalahkan dengan aspal Korea dan hotmix,” kata Dias, Senin 11 Maret 2024

Seperti salah satunya jalan arah menuju Desa Bawan dan Desa Tanjung, kemudian ke arah jalan negara simpang 28 Mentaya yang tembus ke Telaga Antang dan Antang Kalang juga hancur total.

“Ini bukti hasil Pilkada dari tempo dahulu dari mulai dari zaman Bupati Kotim Supian Hadi selama dua periode, dilanjutkan dari Wahyudi dan sekarang zaman Bupati Halikinoor ini,” ungkapnya.

Tapi dari tahun ke tahun mereka masyarakat Mentaya Hulu tetap bersyukur karena diberikan nafas kehidupan oleh Tuhan dan bisa bekerja sehari-hari.

BACA JUGA:   Asik Nongkrong di Warung, Sejumlah Remaja di Sampit Diserang Puluhan Orang Bersenjata Tajam

Walaupun setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun mereka dihadapkan dengan jalan yang berlumpur tetap mereka terjangi demi menafkahi anak istrinya.

Kurang lebih 25 tahun sudah mereka dianugerahkan oleh Pemkab Kotim jalan yang berlumpur, namun warga tetap senang melewatinya untuk menjalankan aktivitas demi keluarga mereka.

“Kalau ditanya kecewa, sangat jelas kami kecewa dengan ketidakadilan ini,” tegasnya.

Mereka merasa dianaktirikan oleh Pemkab Kotim, padahal berbicara Pendapatan Asli Daerah (PAD) ia menilai bisa lebih besar hasilnya ada ditempat mereka.

Jadi mereka merasa percuma jika masuk dalam daftar sebagai data pemilih tetap untuk Pilkada Bupati atau Gubernur namun nyatanya tidak dihiraukan juga pembangunan di daerah mereka.

“Lebih baik tidak usah didaftar data pemilih kami khususnya kami masyarakat se Kecamatan Mentaya Hulu, toh membuat kami berharap mendapatkan sentuhan sedikit saja dibidang infrastruktur yang mungkin tidak akan diberikan kepada kami dan hanya membuat kami kecewa dan sakit hati saja,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Malam Idul Fitri 1445 Hijriah di Kotim Akan Dimeriahkan Takbiran Keliling dan Lomba Bedug

Ia menambahkan jika melakukan perjalan dari Kuala Kuayan menuju Sampit atau Palangka Raya sangat susah, dari tiga titik jalan yang bisa dilewati yaitu pertama lewat Jalan Kuala Kuayan dan Tanjung Jaringau tembus ke jalan simpang 28 jalan negara, namun itu rusak total.

Yang kedua dari arah Kuala Kuayan lewat Jalan PT Mangkin menuju simpang 4 Parenggean Desa Mekar Sari, itupun juga rusak total.

Ketiga dari arah Kuala Kuayan lewat Jalan Desa Tumbang Sapiri dan Desa Pematang menuju muara simpang Sebabi Kecamatan Telawang, namun lagi-lagi jalan tersebut kondisinya rusak total.

“Roda ekonomi kami akan lumpuh akibat jalan yang kami tempuh hanya jalan aspal terbuat dari lumpur, sehingga patut dipertanyakan dimana tempat bunyi Pancasila yang sila ke 5 yaitu Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” pungkasnya.

(Nardi)