Kalteng Masuk 10 Besar Inflasi Terendah

SYA'BAN/BERITA SAMPIT - Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir saat pimpin Rakor.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pengendali inflasi daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) secara virtual di Ruang Rapat Bajakah, LT. II Kantor Gubernur Kalteng, Rabu 13 Maret 2024.

Rakor dipimpin langsung Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mewakili Mendagri Tito Karnavian. Tomsi Tohir menyampaikan pada rapat koordinasi yang pertama pada bulan Ramadan ini agar seluruh stakeholders terus berusaha keras agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan harga dan distribusi bahan-bahan pokok penting.

BACA JUGA:   Ikuti Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga, Yuas Elko: Upaya Stabilisasi Harga Pangan Jelang Hari Besar

“Inflasi Per-Provinsi (y-o-y) tertinggi berada di Papua Selatan 4,61 persen, Gorontalo 3,73 persen, Papua Tengah 3,72 persen, Bengkulu 3,68 persen, Papua Barat 3,61 persen, Sulut 3,55 persen, Sulawesi Tengah 3,37 persen, Sumatera Barat 3,32 persen, Kalimantan Timur 3,28 persen dan Lampung 3,28 persen,” kata Tomsi Tohir.

Sementara itu, lanjut Dia, Inflasi Per-Provinsi (y-o-y) terendah berada di Sumatera Utara 2,50 persen, Kalimantan Tengah 2,46 persen, Kalimantan Utara 2,33 persen, Aceh 2,33 persen, Kalimantan Selatan 2,27 persen, Sulawesi Barat 2,22 persen, DKI Jakarta 2,12 persen, Papua 2,02 persen, Bangka Belitung 1,86 persen dan Papua Barat Daya 1,81 persen.

BACA JUGA:   Kajati Kalteng: Pra Musrenbang Wadah Merumuskan Rencana Kerja Setiap Satker Kejaksaan Tinggi

“Selain dari pada sepuluh tertinggi ini juga masih banyak Provinsi/Kabupaten/Kota yang di atas rata-rata nasional, kami berharap bisa menjadi perhatian semua pihak,” tutur Tomsi Tohir. (Sya’ban)