Menuju Pilkada Kotim, Halikinnor-Fajrurrahman Hingga Rudini Gandeng Jhon Krisli Sudah Ramai Diperbincangkan

IST/BERITASAMPIT - Foto pasangan Halikinnor-Fajrurrahman dan Rudini-Jhon Krisli kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim.

SAMPIT – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kotawaringin Timur setidaknya sudah ada dua pasangan kandidat calon bupati dan wakil bupati yang mulai ramai diperbincangkan.

Yang pertama ada nama pasangan Bupati Kotim H Halikinnor dengan Sekda Kotim Fajrurrahman yang belakangan disingkat Cahaya-Fajar.

Di mana Cahaya diambil dari nama belakang Halikinnor dan Fajar diambil dari nama depan Fajrurrahman, serta ada juga beredar foto keduanya dengan singkatan Halajur yang kepanjangan dari Halikinnor-Fajrurrahman atau dalam bahasa Dayak jika diartikan Teruskan.

Selain itu juga kini menyusul foto M Rudini Darwan Ali bersanding dengan HM Jhon Krisli, dengan singkatan Rujhok atau kepanjangan dari Rudini-Jhon Krisli.

Halajur sendiri saat ini digadang-gadang bakal mengambil perahu PDIP meski sejauh ini belum ada penegasan dari Halikinnor atau Fajrurrahman bakal bersanding di Pilbup Kotim.

BACA JUGA:   Kebakaran Lahan Kosong Gegerkan Warga usai berbuka Puasa

Bahkan saat dikonfirmasi Sekda Kotim hanya menjawab dengan senyuman soal isu yang ramai beredar kalau dirinya akan maju bersama rekannya sejak di birokrat itu.

Sementara itu Rudini dan Jhon sendiri bakal maju dengan perahu PAN yang Rudini sendiri ketuanya dan Demokrat yang kini dipimpin Jhon.

Bahkan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) HM Jhon Krisli juga nampaknya sudah memastikan itu dan apalagi saat ini dorongan masyarakat dirinya berpasangan dengan Rudini dinilai sebagai pasangan yang tepat.

Mantan Ketua DPRD Kotim ini juga mengaku jika maju sudah memiliki berbagai program, yang diantaranya membentuk tiga Unit Pelayanan terpadu daerah (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) di wilayah daerah pemilihan 5 atau wilayah utara untuk memelihara jalan dan jembatan.

Yang mana selama ini wilayah ini seperti dianaktirikan dan tidak mendapat perhatian karena berada di wilayah pelosok

BACA JUGA:   Dilaporkan PT SCC Padahal yang Diklaim Lahan yang Tidak Pernah Diganti Rugi

“Sehingga dibuat UPTD itu untuk memelihara jalan dan jembatan wilayah utara,” kata Jhon, Sabtu 30 Maret 2024.

Ia menyampaikan sumber pembiayaan dari APBD Kotim, selain itu juga dengan CSR perusahaan di sekitar.

Tidak hanya mengandalkan APBD saja, Jhon menerangkan pembangunan daerah bisa melibatkan perusahaan yang banyak berinvestasi di Kotim, itu juga merupakan kewajiban perusahaan.

Selain itu juga akan ada program swakekola dan padat karya untuk infrastruktur.

Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Selain itu program TNI masuk Desa (TMD), bertujuan membantu pemerintah daerah menata pembangunan, dengan sasaran daerah terpencil, terisolir dan sulit diakses.

(Nardi/Naco)