Program Pemberdayaan Masyarakat: “Meraih Asa Bersama PT IMK”

PALANGKA RAYA-Perusahaan pertambangan emas PT Indo Muro Kencana (IMK) berlokasi di Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menyadari peran penting masyarakat dalam mendukung kelangsungan perusahaan. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan memiliki kepedulian sosial, PT IMK sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat disekitarnya.

Berbagai kegiatan sosial yang diadakan, mulai dari peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan, hingga pemberian beasiswa bagi masyarakat setempat yang mengikuti prndidikan formal dari tingkat dasar hingga melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Baru-baru ini PT IMK mensponsori kegiatan pelatihan berbasis kopetensi kejuruan mekanik junior sepeda motor bagi pemuda yang ada di lingkaran tambang. Pelatihan terselenggara atas kerjasama dengan BLK Kota Palangka Raya dengan PT Indo Muro Kencana (IMK) dan diikuti oleh belasan pemuda setempat.

Selain itu juga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui berbagai kegitan bantuan permodalan usaha mandiri, seperti usaha bengkel atau servis sepeda motor dan modal usaha salon, serta menjahit bagi mereka yang sudah mengikuti pelatihan.

Selain itu, program Corporate Social Responsibility (CSR) PT IMK nantinya akan memfasitiasi masyarakat sekitar mulut tambang dalam mengelola dan membantu pemasaran hasil perkebunan karet masyarakat yang selama ini belum terkelola dengan baik. Dengan harapan jumlah produksi meningkat, mutu karet jadi lebih baik sesuai standar permintaan pasar dan harga jual akan lebih baik lagi, seiring mutu produk yang lebih baik.

BACA JUGA:   Pasar Murah Kalteng, Patok Harga Beras 10 Kg Cukup Bayar Rp20.000

Menurut Eko Subagio, Tim Komunikasi Peogram CSR PT IMK, Program CSR dimaknai sebagai program pemberdayaan masyarakat. Ada satu titel yang diangkat dalam program tersebut, yaitu ‘meraih asa bersama PT IMK’. “Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat atau yang kita sebeut dengan CSR PT IMK salah satunya mengacu kepada tingkat kebutuhan masyarakat di lingkar tambang di 12 desa wilayah operasional kami,” jelasnya.

Diutarakannya, dalam proses perencanaan ptogram CSR PT IMK yang dilakukan secara partisipatif melalui pengkajian berdasarkan sumberdaya alam dan sumber daya manusia, peluang maupun kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

“Pelatihan montir ini sebetulnya tidak sekedar pelatihan yang dalam arti kata orang yang sekedar tau tentang montir, tetapi lebih memberikan kopetensi menjadi seorang wirausahawan muda di lingkar tambang,” ucapnya usai acara penutupan pelatihan berbasis kompetensi kejuruan mekanik junior sepeda moto di BLK Palangka Raya, kemarin.

BACA JUGA:   Doni Siap Bertarung di Pilkada Murung Raya 

Lebih lanjut Eko menjelaskan, PT IMK memiliki konsen dan komitmen terhadap masyarakat yang berada di lingkar tambang dan kearifan lokal yang ada demi kesejahtraan dan keadilan bersama bisa diupayakan untuk saling melengkapi, saling menguatkan satu dengan yang lain.

“Satu konsen kami adalah bagaimana kita bisa mengembangkan putra dan putri daerah lingkar tambang kami menjadi sosok yang mandiri, berdaya guna dan memiliki keunggulan kompetitif di bidang-bidang tertentu, salah satunya bidang montir atau perbengkelan ini,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Eko berharap, keberadaan PT IMK di Mura bisa memberi kontribusi secara lebih optimal kepada masyarakat setempat melalui program-program pemberdayaan masyarakat yang bertitel ‘meraih asa bersama PT IMK’.

“Keberadaan kami di Mura bisa memberi kontribusi secara lebih optimal kepada masyarakat. Tentunya kami butuh dukungan dari masyarakat, sehingga perjalanan kami sebagai peeusahaan kegiatan dan usaha selalu di dukung oleh masyarakat di linngkar tambang,” tukasnya seraya berharap.

(gra/beritasampit.co.id)