Bupati Kobar Minum Madu Lebah Kelulut, Begini Hasilnya

MADU - Bupati Kobar H Nurhidayah saat mencicipi madu kelulut di lokasi Ternak Lebah Kelulut, Desa Sekonyer, Kecamatan Kumai.

Editor: Akhiruddin

PANGKALAN BUN – Desa Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), memiliki potensi ekonomi dengan peternakan Lebah Kelulut untuk meningkatkan ekonomi warga Desa Sekonyer.

Dalam Kunjungannya ke Desa Sekonyer, Bupati Kobar Hj Nurhidayah menyepatkan diri untuk mencicipi madu kelulut yang langsung di lokasi pertenakan Lebah kelulut.

“Salah satu komoditi yang harus dikembangkan dan bisa jadi pilihan mata pencaharian baru untuk warga,” ujarnya Bupati Kobar setelah mencicipi Madu Kelulut.

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

Lanjutnya, Berternak lebah kelulut bisa menjadi alternatif guna mendukung objek wisata baru, dan juga menjadi potensi desa untuk meningkatkan ekonomi.

Sementara itu, Jauhari Corporate Affair Region lll BGA GROUP sebagai Pembina Kelompok Ternak Lebah Kelulut. Menunuturkan, Hutan Badan Restorasi Gambut (BRG) di lokasi tersebut terawat, dan bagus sebagai tempat hinggap lebah madu asal mula perkembangan ternak Lebah Kelulut di Desa Kelulut.

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Kobar: Penyerahan Laporan Keuangan Kepada BPK Berdasarkan PPU Wajib Dilaksanakan Seluruh Pemda

“Dua bulan yang lalu kita sudah panen Madu Kelulut sekitar 2,5 liter dari 42 Kandang Lebah kelulut, nantinya ini bisa menjadi contoh komoditi masyarakat untuk perkembangan ekonomi,” ungkapnya.

Di pasaran sendiri, madu kelulut terbilang sangat mahal. Botol 70 mililiter saja, bisa mencapai harga 150 ribu rupiah, dan khasiatnya sangat bagus untuk tubuh. (Andre)