SAMPIT – Kemunculan seekor buaya yang memangsa ternak babi milik warga di sungai desa Palangan, kecamatan Kota Besi, kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kini tidak memberikan tanda-tanda kemunculan sejak kejadian 8 Maret 2020 lalu.
Komandan pos jaga sampit Balasi Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kotim, Musrianysah menyebutkan bahwa pada pada Kamis 19 Maret lalu sempat menerima informasi dari warga yang melihat kemunculan buaya pada pagi hari.
Pihaknya pun terus memantau hal tersebut dengan memasang sebuah jerat buaya berupa umpan ayam untuk menangkap predator ganas itu. Meski demikian, hal tersebut belum membuahkan hasil. Karena hingga saat ini, tidak ada lagi buaya yang muncul di sungai tersebut dari laporan warga setempat.
Kepala desa Palangan, Anastasius Delik, saat dikonfirmasi mengatakan saat ini tidak ada lagi warga yang melaporkan kemunculan buaya yang diperkirakan lebih dari satu ekor itu. Meski begitu, ia meminta kepada warga desa setempat untuk tetap waspada terhadap aktivitas di pinggir sungai.
“Kita berharap agar warga tetap hati-hati, karena sewaktu-waktu bisa saja datang lagi. Semoga saja buaya itu tidak datang lagi, dan yang terpenting sekarang adalah bagaimana agar warga tetap berada di rumah demi memutus mata rantai pandemic Covid-19,” kata Anastasius, Jum’at 27 Maret 2020
Hingga saat ini, alat jerat buaya dengan umpan seekor ayam potong dari BKSDA Kotim masih terpasang di sekitar bantaran sungai, yang dimana buaya sering muncul.
(jmy/beritasampit.co.id)