DPD Mengajak Semua Pihak Peduli dan Gotong Royong Pelihara Cagar Budaya di Kalteng

Anggota DPD RI Agustin Teras Narang berdialog secara virtual dengan Disbudpar Kalteng dalam rangka reses ke daerah pemilihan di Palangka Raya, Selasa 18 Mei 2021.//IST_Antara/ft-Tim Teras Narang;

PALANGKA RAYA – Cukup banyaknya cagar budaya yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng) harus dijaga dan dilestarikan. Upaya pelestarian dan memelihara keberadaan cagar budaya  ini tentu membutuhkan kepedulian bersama, baik pemerintah, masyarakat luas, termasuk kalangan pelaku usaha.

“Saya mengajak, mari semua pihak, khususnya masyarakat dan pelaku usaha bersama pemerintah, kita berkolaborasi dan bekerja sama sebagaimana semangat Huma Betang. Kita pelihara dan rawat warisan cagar budaya di Kalimantan Tengah untuk generasi penerus kita,” kata Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang, usai dialog secara virtual dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Selasa 18 Mei 2021. Dikutip dari Antara.

Teras Narang menilai cukup banyak cagar budaya di Kalteng yang harus dijaga dan dilestarikan, sedangkan anggaran pemerintah daerah setempat terbatas.

Penilaian itu berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun menjadi Gubernur Kalteng periode 2005 hingga 2015 serta kesimpulan dalam kunjungan kerja ke sejumlah tempat di daerah itu.

Menurut senator asal Kalimantan Tengah itu, pemerintah daerah tentu memiliki keterbatasan, terlebih saat ini pemerintah juga sedang menghadapi situasi pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat alokasi anggaran difokuskan di sektor ekonomi dan kesehatan.

BACA JUGA:   Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Audiensi dengan Sekda Kalteng

Dia mengatakan, permasalahan itu tentunya harus bisa disadari. Diharapkan pemerintah daerah memiliki skala prioritas untuk renovasi cagar budaya, khususnya Huma Betang yang jumlahnya cukup banyak. Melalui strategi gotong royong bersama pemerintah pusat, masyarakat, dan kalangan pelaku usaha, diharapkan ada solusi bersama.

“Terlebih untuk pelaku usaha yang punya kepedulian atas kebudayaan agar dapat mendukung dengan program Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan,” kata Teras Narang.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dsbudpar Kalteng, Guntur Talajan, menjelaskan tantangan pemeliharaan dan pengelolaan cagar budaya.
Selain keterbatasan anggaran, menurut dia, masih diperlukan upaya penyelesaian tata ruang lewat sertifikasi gratis cagar budaya, pengembangan cagar budaya menjadi destinasi wisata yang berkontribusi pada pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Disebutkan, bahwa saat ini di Kalteng terdapat 361cagar budaya yang sudah masuk registrasi nasional dan tersebar di beberapa Kabupaten dan 234 cagar budaya yang belum terdaftar.

BACA JUGA:   Pengurus HMI Korkom UPR dan Komisariat FKIP, FEB, Hukum dan Teknik Periode 2023-2024 Resmi Dilantik

Khusus untuk Betang, kata dia, terdapat 46 unit di mana terdapat 24 unit dalam kondisi baik, 15 unit rusak berat, dan tujuh unit rusak ringan.

Ia mengusulkan adanya perhatian berbagai pihak dengan membangun Balai Cagar Budaya di Kalteng.

“Di Kalteng belum ada Balai Cagar Budaya, yang ada Balai Bahasa. Ada rencana dan niat kami kalau berkenan, kita membutuhkan Kantor Balai Cagar Budaya ada satu di Kalteng,” harapnya.

Teras Narang pada akhir dialog berkomitmen mendukung serta mengapresiasi kinerja Kepala Disbudpar Kalteng. Ia juga berpesan kepada seluruh jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat untuk tetap bersemangat dan bekerja sama mengembangkan kebudayaan dan pariwisata di Kalteng.

Pada akhir acara, Guntur Talajan memainkan Sape (alat musik khas dayak) diikuti senandung ucapan terima kasih dari Teras Narang yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional yang pertama.

(BS-65/beritasampit.co.id)