SAMPIT – Ancaman predator air kembali terjadi di Daerah Aliran Sungai Cempaga, Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Timur. Kali ini seorang pria bernama Yelni, warga Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga menjadi korban keganasan hewan tersebut saat hendak berwudhu yang mengakibatkan luka di bagian kaki kirinya.
Diperkirakan kejadian itu terjadi waktu subuh sekitar pukul 04.00 WIB, kala itu korban hendak melaksanakan solat subuh, namun terlebih dulu mengambil air wudhu di lanting sungai yang berada di belakang rumahnya, Senin 7 Juni 2021.
“Tiba-tiba saja saya diserang saat hendak mengambil air wudhu. Saya melawan karena kaki ditarik dan terlepas dari gigitan itu. Tapi buaya itu masih mengejar sampai naik ke lanting. Untungnya saya bisa menyelamatkan diri,” kata Yelni.
Akibat gigitan itu, korban mengalami luka dan mendapatkan penanganan oleh tim medis setempat dengan memberikan suntikan serta jahitan luka gigitan tersebut.
Kepala Desa Sungai Paring, Muhammad Usup, mengatakan kasus serangan buaya terhadap warganya tersebut telah dilaporkan ke pihak BKSDA untuk menindaklanjutinya.
Ia juga mengimbau pada warganya, agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di pinggir sungai. Mengingat ini merupakan yang kedua kalinya hewan buas itu menyerang warga Sungai Paring.
Sementara itu, Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah, Muriansyah, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan serangan buaya tersebut, dan segera menindaklanjuti laporan itu dengan mengecek lokasi serangan.
“Dari catatan kami ini serangan kedua di Desa Sungai Paring. Pertama di tanggal 28 Desember 2017 pada seorang warga bernama Basuni. Dan penyebabnya kita lihat, adanya aktivitas warga yang membuang bangkai ayam ke sungai,” paparnya.
“Namun terkait serangan baru ini, kami akan mencari tahu apa penyebab buaya itu datang dan menyerang warga. Kita juga akan memasang spanduk imbauan dan peringatan, agar warga lebih waspada dan hati-hati saat beraktivitas di pinggir sungai,” tutup Muriansyah. (Cha/beritasampit.co.id).