SAMPIT – Masyarakat yang berdomisi di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengeluhkan kondisi jalan negara penghubung antar Kecamatan yang mengalami kerusakan sangat parah, terutama disaat musim penghujan seperti sekarang ini.
“Kondisi jalan seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, tapi sudah sejak dulu. Memang ada beberapa kali perbaikan oleh pemerintah, tapi diperbaiki ala kadarnya saja,” ucap Arief, warga Kecamatan Parenggean, Kamis 13 Januari 2022.
Perbaikan jalan negara yang menghubungkan beberapa wilayah seperti Kecamatan Antang Kalang, Parenggean, Tualan Hulu dan Mentaya Hulu tersebut, biasanya hanya bertahan beberapa bulan, setelah itu rusak kembali.
Kerusakan parah dan sulit dilalui kendaraan terlihat dibeberapa titik seperti di KM 20, KM 21, KM 23 dan KM 28, arah menuju Sangai.
“Terkadang kami terpaksa harus menginap di tengah hutan jika pas nasib sial kendaraan kami terjebak di kubangan lumpur,” ungkap Arief yang berprofesi sebagai sopir truk.
Dikatakan, antrean kendaraan yang cukup panjang bisa mencapai 2 kilometer, sehingga butuh waktu berjam-jam untuk bisa melewati jalan yang rusak tersebut. Bahkan sudah beberapa minggu ini banyak warga diwilayah utara tidak bisa bepergian ke Sampit atau daerah lainnya karena kondisi jalan yang rusak parah.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan keluhan masyarakat, sebab dampak buruk yang muncul dari kerusakan jalan berimbas pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
“Kalau soal harga-harga barang kebutuhan pokok semuanya mahal. Tapi itu wajar, sebab mendatangkan barangnya juga perlu perjuangan. Kami meminta kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, supaya bisa segera mengatasi persoalan ini, jangan biarkan kami menderita terus seperti ini,” katanya.
(Cha/beritasampit.co.id)