Dinas Sosial Harus Ambil Langkah Terkait Keberadaan ODGJ di Sampit

IST/BERITA SAMPIT - ODGJ di simpang Tjilik Riwut dengan Hasan Mansyur.

SAMPIT – Keberadaan Penyandang masalah kesehatan sosial (PMKS) menyita perhatian salah satu konten kreator di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yaitu akun instagram SampitGo.

Ia menyoroti masalah PMKS atau ODGJ yang sering tidur di simpang Jalan Tjilik Riwut Sampit dan Hasan Mansyur.

“Dari pagi jam 9 sampai sekarang jam setengah 12 tidur aja, ayo pindah disini panas cari tempat yang teduh, sakit nanti,” ucapnya dalam video tersebut, Senin 26 April 2023.

Salah satu masyarakat berkomentar bahwa ODGJ tersebut pernah BAB di depan tokonya di kawasan pasar Al Kamal dan meresahkan masyarakat sekitar.

“Semoga menjadi perhatian dinas sosial,” tulisnya yang sudah dua tahun punya toko di Pasar Al Kamal itu.

BACA JUGA:   Disinyalir Ada Izin Pabrik Tanpa Prosedural Serta Cacat Hukum Tampung Buah Sawit Hasil Panen Massal

Menurut akun Dinas sosial Kotim mengomentari bahwa PMKS ini beberapa kali Dinsos dan Satpol PP Kotim melakukan tindak lanjuti baik secara medis ke RSUD Murjani dan pendekatan keluarga termasuk membuatkan KK dan jaminan kesehatannya dan Sudah koordinasi dengan balai budi luhur Banjarmasin

“Karena umur dan kemandirian dasar seperti mandi sediri dan berpakaian tidak bisa mandiri, ini jadi pertimbangan Budi Luhur BJM merekomendasikan perlunya perhatian keluarga dan lingkungannya untuk bisa melindungi memberikan kasih sayang dan perhatiannya (szipronia/ODGJ),” tulis akun Dinas Sosial Kotim

Mereka segera tindak lanjuti lagi untuk di rujuk ke RSUD Murjani dan koordinasi dengan keluarganya, dan Dinsos Provinsi, Balai wilayah binaan Dinsos Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kementrian Sosial RI.

BACA JUGA:   Kapolda Kalteng Ajak Masyarakat Kotim Samakan Pemahaman Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman

“Semua berawal dari keluarga; perlindungan, kasih sayang, perhatian dan cinta kasih akan menjadikan keluarga berkualitas,” pungkasnya.

Kemudian akun SampitGo menyampaikan jika intervensi yang dilakukan tidak berhasil apakah hanya dibiarkan saja, ini hanya satu dari sekian ODGJ yang berkeliaran di Sampit.

Daripada tanya jawab dan wawancara di komentar. Ia mengajak Dinas Sosial berani membuka diskusi bersama dengan membawa data masing-masing.

“Misalnya berdiskusi di Kantor DPRD akan lebih baik lagi mungkin di kantor DPRD lebih bagus lagi,” ucapnya. (Nardi)