Kodim Palangka Raya Bagikan Masker, Cegah Penyakit Dampak Kabut Asap Karhutla

IST/BERITA SAMPIT - Personil TNI saat membagikan masker

PALANGKA RAYA – kodim 1016 Palangka Raya melaksanakan pembagian masker ke masyarakat pengguna Jalan A.Yani dan sekitaran Pasar besar Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Aksi untuk mencegah penyakit dari dampak kabut asap Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat 29 September 2023.

Dandim 1016 Palangka Raya Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat melalui Danramil 1016-01 Pahandut Mayor Inf Rudiyanto mengimbau agar seluruh masyarakat kota Palangka Raya sebisa mungkin kurangi aktivitas diluar rumah.

“Perbanyak konsumsi air putih dan selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan, mengingat menurunnya kualitas udara di Kota Palangka Raya beberapa minggu terakhir kabut asap dampak dari Karhutla,” ucapnya.

BACA JUGA:   Dishub Kalteng Berkerja Sama dengan BPTB Kelas II Selenggarakan Mudik Gratis

Selain itu, kegiatan ini Juga sebagai bentuk kepedulian Kodim 1016 Palangka Raya terhadap masyarakat yang terdampak Karhutla, seperti pembagian masker, karena masker menjadi pelindung pertama dari paparan polutan dan gas berbahaya, termasuk paparan kabut asap akibat Karhutla.

“Dampak Karhutla beberapa hari terakhir semakin buruk dengan fakta-fakta adanya gangguan penerbangan sipil, indeks standart pencemaran udara (ISPU) masuk kategori tidak sehat sampai ke arah berbahaya di wilayah Provinsi Kalteng, untuk itu masyarakat perlu menggunakan masker,” ujarnya.

Disampaikan juga oleh Danramil upaya penguatan, selain membagikan masker, pihak Kodim melalui para Babinsa jajaran juga melakukan upaya pencegahan karhutla dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar sehingga mengurangi titik api di wilayah. Serta diharapkan kepada masyarakat untuk melaporkan dengan cepat apabila mereka melihat lokasi yang terbakar.

BACA JUGA:   Kalteng Selalu Berupaya Maksimal dalam Menekan Angka Inflasi di Daerah

“Sosialisasi ini kita lakukan guna merubah pola pikir dan perilaku masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar sehingga tidak ada lagi titik api baru serta melapor dengan cepat apabila ada titik api agar dapat ditanggulangi sejak dini,” pungkasnya. (Hardi)